KOMUNITAS BELAJAR SMP NEGERI 1 HALMAHERA UTARA (Menguatkan Kepercayaan Diri Siswa Melalui Pembelajaran yang Memberikan Rasa Aman, Apresiasi, Kesempatan Berpendapat, dan Dukungan Positif)
HALMAHERA UTARA – Dalam upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan karakter siswa, SMP Negeri 1 Halmahera Utara menggelar pertemuan Komunitas Belajar yang berfokus pada isu krusial: pembentukan kepercayaan diri siswa. Kegiatan yang dihelat di ruang serbaguna sekolah pada hari Sabtu, 27 September 2025 ini terasa istimewa karena dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah dan dihadiri oleh seluruh dewan guru tanpa terkecuali.
Mengusung tema "Menciptakan Ekosistem Kelas yang Mendukung Kepercayaan Diri Siswa", pertemuan ini menjadi wadah bagi para pendidik untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, dan merumuskan strategi konkret dalam proses belajar mengajar.
Dalam sambutan pembukanya, Kepala SMP Negeri 1 Halmahera Utara, Bapak Peter Antonius Tjandua S.Pd., menekankan bahwa kecerdasan akademis harus diimbangi dengan kekuatan mental dan emosional. "Kepercayaan diri adalah fondasi bagi siswa untuk berani mencoba, berani gagal, dan berani menyuarakan pendapat. Tugas kita sebagai pendidik bukan hanya mentransfer ilmu, tetapi juga membangun fondasi itu. Kelas harus menjadi tempat yang aman, bukan panggung penghakiman," tegasnya dengan penuh semangat.
Suasana diskusi berlangsung dinamis dan interaktif. Para guru tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga kontributor aktif. Kegiatan dibagi menjadi empat sesi utama yang mengupas tuntas pilar-pilar pembangun kepercayaan diri:
- Menciptakan Rasa Aman: Para guru berbagi praktik baik tentang bagaimana membangun suasana kelas yang bebas dari perundungan (bullying) dan cemoohan. Fokusnya adalah menumbuhkan empati antar siswa dan menjadikan guru sebagai figur yang dapat dipercaya.
- Pentingnya Apresiasi: Diskusi menyoroti bahwa apresiasi tidak selalu berbentuk nilai tinggi. Pujian yang tulus atas usaha, keberanian bertanya, atau kemajuan kecil sekalipun terbukti mampu meningkatkan motivasi dan harga diri siswa secara signifikan.
- Memberi Kesempatan Berpendapat: Sesi ini membahas teknik-teknik praktis untuk mendorong siswa yang paling pendiam sekalipun agar mau berbicara. Mulai dari metode diskusi kelompok kecil hingga penggunaan media interaktif yang memungkinkan setiap siswa berkontribusi.
- Dukungan Positif: Para guru berkomitmen untuk memposisikan diri sebagai fasilitator dan mentor. Dukungan diberikan tidak hanya saat siswa berhasil, tetapi yang lebih penting, saat mereka menghadapi kesulitan atau melakukan kesalahan.
Ibu Lenny Herlina Tonoro., salah seorang guru senior di sekolah tersebut, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membuka wawasan. "Terkadang kita terlalu fokus mengejar target kurikulum hingga lupa pada aspek psikologis anak. Pertemuan ini mengingatkan kami kembali bahwa sentuhan personal, senyuman, dan kata-kata positif memiliki dampak yang luar biasa bagi perkembangan siswa," ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, seluruh guru sepakat untuk mengimplementasikan strategi-strategi yang telah didiskusikan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masing-masing. Kepala Sekolah juga berkomitmen akan mengadakan sesi evaluasi dan berbagi berkala untuk memantau perkembangan dan dampak dari gerakan bersama ini.
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini